Bagi Universitas Yarsi (UY), Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 mulai 8 hingga 20 September 2024 terasa istimewa. Pasalnya mahasiswa UY, Muhammad Ibrahim Azka ikut berlaga sebagai atlet.
Ibrahim sapaan akrab Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi (FKUY) ikut bertanding dalam olahraga berkuda mewakili provinsi Banten.
Menurut Ibrahim berbagai persiapan sudah dilakukannya. Mulai Januari sudah berlatih maksimal. Termasuk menambah stamina melatih pernafasan seperti gym, berlari, bersepeda dan berenang. Dalam PON XXI ini targetnya meraih mendali emas di team dan individu.
Ikhtiar terus dilakukan dan saya butuh doa ayah ibu, civitas akademik Yarsi, pembaca Majalah Kabar Yarsi dan pembaca Website Universitas Yarsi,” pinta Ibrahim, kemarin.
Ibrahim ikut PON XXI bukan tiba-tiba, tetapi sudah melalui aneka proses dan seleksi. Selama ini Ibrahim telah banyak memiliki prestasi dalam olahraga berkuda. Diantaranya dalam kejuaraan nasional tahun 2022 di Surabaya Jawa Timur mendapatkan perak dan tahun 2023 di Pulomas Jakarta mendapatkan perunggu mewakili Banten. Masih tahun 2022 juga tanding pekan olahraga daerah ( Porda) Jabar XIV mewakili Bogor mendapatkan emas di dressage team, jumping team, dan perak di jumping individual. Lalu di Juli 2024 kemarin menraih emas di kejuaraan Indonesian Grandprix Arthayasa.
Sekarang juga ikut salah satu club berkuda dengan pelatih atlit nasional dan atlit asian games 2018, dan masih banyak tanding nasional maupun internasional lainnya yaitu jendry palandeng di clubnya yaitu Topline H Sport di Arthayasa stable
Terkait olahraga berkuda, Ibrahim bercerita, mulanya kelas 5 sekolah dasar disuruh ibu karena olah raga ini di sunnahkan Rasullullah.dan sebatas olahraga saja. Karena ibu senang berkuda dan adik adik saya di suruh juga untuk berkuda.
Seiring waktu, berkuda itu menyenangkan saat dikelas 6 dan 7 mulai serius. Olahraga bekuda banyak manfaatnya. Selain melatih fisik, mental untuk disiplin, keberanian, kepercayaan diri, membagi waktu, menambah pergaulan dan relasi. ” Disamping itu belajar kepemimpinan dan kasih sayang terhadap binatang,” tambahnya.
Dikatakannnya, seorang hobi olahraga berkuda tidak wajib punya kuda. bisa meminjam kuda di stable manapun. Contohnya mencoba riding class itu akan di fasilitasi kuda. Jika pun nantinya sudah menjadi atlit (rider) sangat bagus ada kemungkinan untuk horse owner meminta kita untuk menaiki kudanya seperti joki.
Namun jika memang ingin mempunyai kuda sendiri itu balik kepada diri sendiri. ”ada plus dan minusnya,” tutur calon dokter dari Universitas Yarsi.
Plusnya bisa mempunyai ikatan (bonding) antar rider dan kuda yang lebih erat, bisa menaiki kudanya dengan akrab di olahraga berkuda. Serta kita bisa bonding dengan kuda untuk saling mengerti satu sama lain.
Jika ingin riding atau olahraga berkuda pertama kali diperlukan hal hal basic seperti sepatu ,celana, helm sarung tangan,beberapa terkait keselamatan dan stamina . ” Ingat pertama kali berkuda akan merasa lelah, walau hanya 45 menit,” serunya.
Olahraga berkuda punya beberapa tantangan harus di perhatikan. Contohnya, balance rider supaya tekniknya tetap betul atau saat ingin melompati rintangan tetap bisa mengontrol kuda dengan baik, lalu bonding dengan kuda juga diperhatikan. ” Jika bisa bonding dengan kuda, kita lebih bisa saling mengerti satu sama lain,”ucap mahasiswa FKUY yang ingin selalu menolong orang
Lebih dalam terkait dengan kuda , Ibrahim menjelaskan, ada 5 tipe kuda saja yaitu, Kuda Warmblood atau darah hangat biasanya dipakai bertanding jumping atau tunggang serasi seperti kuda kuda eropa, Kuda Coldblood biasanya dipakai untuk kuda kuda pekerja karena staminanya yang lebih kuat.
Kuda hot blood ini kebanyakan seperti kuda kuda Arab jarang dijadikan riding horse karena sifatnya yang susah di kontrol dan tenaganya yang sangat besar. Kuda G atau kuda kuda lokal seperti delman, lalu ada Poni kuda kuda kecil.
Sementara Rektor Universitas Yarsi, Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D mengatakan, PON adalah ajang bergengsi menjadi simbol persatuan dan prestasi olahraga di Indonesia. Ia berharap Ibrahim sebagai mahasiswa FKUY dan menjadi kontingen dari Banten dapat berprestasi dan mengharumkan nama Banten dan bisa meraih emas.
PON bukan sekedar kompetisi, tetapi merupakan wadah untuk menunjukan semangat sportivitas. Sebagai Rektor Universitas Yarsi merasa bangga pada Ibrahim bisa ikut PON XXI, teruslah semangat berprestasi dan jadikan ini ladang ibadah . Selanjutnya kami
akan mendukung dan mendoakan. ” Selamat untuk Ibrahim semoga dalam PON lebih sukses lagi prestasinya ,” Tutup Prof Fasli (Usman)