Kecerdasan Buatan (artificial intelligent ), Internet of Things (IoT) dan Pengembangan Aplikasi Mobile sekarang sudah merambah berbagai bidang kehidupan. Begitu juga penggunaan smartphone merupakan aplikasi mobile sudah lama menggelora dalam kehidupan masyarakat.Mulai rumah tangga, lembaga pendidikan, rumah sakit, bisnis, kesehatan sampai pada layanan pemerintahan. Termasuk penerapan IoT dengan dukungan internet dan kedua teknologi sebelumnya sudah banyak penggunaannya di dalam masyarakat modern saat ini.
Kepala Program Studi Teknologi Informasi Universitas Yarsi, Elan, Suherlan S.Si, M.Si (Elan) menyatakan hal itu saat berlangsung Pameran Program Studi Teknologi Informasi (Prodi TI) Universitas Yarsi , kemarin.
Selanjutnya Elan mengatakan, AI , IoT dan pengembangan Aplikasi Mobile telah menjadi peminatan di Prodi TI. Lalu para mahasiswa telah mengikuti peminatan diberikan kesempatan menampilkan karyanya dalam pameran.
Tujuan pameran ajang melatih dan menumbuhkan kebanggaan mahasiswa telah menyelesaikan kegiatan belajar berbasis proyek, menghasilkan karya sesuai kebutuhan klien. Serta bisa disebut ajang personal branding, berbagi pengalaman terutama bagi para junior bagaimana belajar pada trek peminatan,
Menurut Alumnus Magister Institut Pertanian Bogor, pameran ini luar biasa karena dalam padat dan sibuknya agenda harian Ketua Pembina Yayasan Yarsi, Prof.dr.Jurnalis Uddin,PAK bisa hadir meninjau pameran dan serius berinteraksi bersama mahasiswa peserta pameran. Begitu juga Rektor Universitas Yarsi,Prof.dr.Fasli Jalal,Ph.D, Dekan Fakultas Teknologi Informasi, Dr.Ummi Azizah Rachmawati,S.Kom, M.Kom, Wakil Dekan I Herika Hayurani,S.Kom,M.Kom .
Para dosen dan mahasiswa lintas program studi dan fakultas juga antusias melihat pegelaran ini” “Alhamdulillah perhelatan ini sukses, padahal persiapannya singkat ,” seru Elan kemarin.
Elan yang juga kepala laboratorium Riset Software Engineering and Human Computer Interaction Universitas Yarsi mengajak mahasiswa ayo tanamkan semangayt belajar dan prestasi
Mahasiswi FTI Shabrina Muthia Adani sebagai salah satu peserta pameran senang adanya gawe ini. Shabrina selaku ketua kelompok memamerkan peminatan dengan nama Frankenstein yaitu klasifikasi normal dan abnormal pada organ kemaluan kaum Adam (penis),
Dikatakannya, masalah abnormal pada penis dapat berupa gangguan kesehatan seperti infeksi, peradangan atau gangguan seksual. Berdasarkan permasalahan tersebut,mahasiswi semester 6 dan tim ingin mengembangkan aplikasi mobile yang dapat mendeteksi penis normal dan abnormal lewat model klasifikasi kecerdasan buatan (artificial intelligent ), dan mengembangkan model bisnis consulting dan professional service.
Melalui pengembangan aplikasi diharapkan pasien dapat berkonsultasi kesehatan kepada dokter dengan menggunakan perangkat lunak berbasis mobile, sehingga membantu pasien dari jarak jauh.
Apa latar belakang mengambil proyek Frankenstein ? Tim dari Shabrina ,Sona Maulita Sihaloho dan Satrio Budi Pamungkas menjelaskan, awalnya proyek ini sudah ada,khusus hypospadiasnya kemudian terbagi menjadi 2 yaitu choorde, dan normal abnormal pada penis. Kelompok Frankenstein ini mendapatkan bagian normal dan abnormal pada penis dengan menggunakan artificial intelligent (AI).
“ Aplikasi ini, belum di publish ke google playstore ataupun appstore, namun untuk ashoka sendiri yang sebagai proyek utama hypospadias sudah tersedia di playstore,” ujar mereka.
Muhammad Razi Rizzardi (Razi) dan tim peserta pameran lainnya menampilkan Sepsis ( sejenis penyakit Ayan atau Step) merupakan penyebab utama kematian di Intensive Care Unit (ICU) dan menghabiskan biaya miliaran di rumah sakit setiap tahunnya.
Razi bersama timnya, Mochammad Haikal Abyan Gibran dan Fadhlurrahman Asidiq Priyotomo membuat projek melalui model AI untuk menghasilkan rekomendasi treatment untuk pasien sepsis di ICU. “ Model dikembangkan cenderung lebih variatif memberikan dosis pasien dibandingkan model terdahulu,” ujar Razi dan Tim yang juga semester 6.
Sedangkan Azzahri Alfiansyah, Banafa Shafa Almanna Hidayah, Rido Rahmat membuat proyek Smart Waste Bin Management menggunakan IoT untuk mengatasi masalah penumpukan dan penyebaran sampah di lingkungan Fakultas. Tempat sampah sudah penuh dan bau tidak sedap di sekitar tempat sampah dapat di hindari. Sistem ini menggunakan sensor untuk memantau tingkat isi tempat sampah secara real-time dan mengirimkan datanya melalui jaringan nirkabel ke petugas kebersihan..
Tujuan proyek ini pengembangan melalui pembuatan prototype sistem pemantauan tempat sampah secara real-time menggunakan IoT.Memudahkan petugas kebersihan mengelola (mengosongkan dan membersihkan) tempat sampah di waktu tepat.
Kalau sudah begini Ayo yang punya karya, ditunggu ikut pameran aakan datang (usman)