Indonesia International Medical Olympiade (IIMO) ke-13 usai digelar. dalam olimpiade ini Universitas Yarsi lewat fakultas kedokteran (FK) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah..
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Prof.dr.Pratiwi Pujilestari Sudarmono,Ph.D, Sp.MK(K). merasa bangga bisa sukses melaksanakan kegiatan akbar ini. Semua ini bukti para mahasiswa kedokteran Universitas Yarsi yang menjadi panitia jago menata perhelatan bergengsi ”Ini bukti anak muda, calon dokter dari Fakultas Kedokteran Universita Yarsi (FKUY) sudah piawai dalam memimpin dan berorganisasi,” ujar Prof Pratiwi saat penutupan IIMO kemarin.
Selanjutnya Prof Pratiwi menyatakan terima kasih kepada para mahasiswa, para dosen dan membantu suksesnya IIMO ke-13. Lewat event ini diharapkan para mahasiswa FK bisa jadi agen perubahan, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sementara Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi FK, Dr.Citra Fitri Agustina,SpKJ menjelaskan,IIMO merupakan olimpiade untuk mahasiswa kedokteran Indonesia, dan juga internasional. ini juga merupakan program kerja setiap tahun Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI)
Bagi FKUY ikut IIMO sebagai ajang mengasah keilmuan, menambah wawasan, berlatih kompetisi dan lebih penting tentunya persahabatan
IIOM di Yarsi,diikuti 646 peserta olimpiade mahasiswa; dan 56 peserta kompetisi riset mahasiswa, sehingga total peserta 702 dari 59 fakultas kedokteran se-Indonesia.
Dokter Citra menambahkan, dalam olimpiade ini satu fakultas kedoktera hanya boleh mengirimkan 1 tim per cabang, 1 tim terdiri dari 2 orang. Adapun yang dilombakan dalam olimpiade ada 6 cabang, yaitu cabang digestif (pencernaan), urogenital reproduksi, muskuloskeletal, neuropsikiatri,infeksi tropis dan kardiorespirasi.” Pemenang olimpiade mendapat hadiah uang tunai ”tambahnya.
Dalam olimpiade ini FKUY mengirimkan 7 dosen sebagai juri terkait infeksi tropik, muskuloskeletal dan neuropsikiatri. Sedangkan dari mahasiswa FKUY mengirimkan 12 mahasiswa dibagi dalam 6 kelompok
Menurut Dokter Citra, persyaratan mahasiswa FKUY ikut olimpiade berdasarkan IPK, peminatan dan seleksi. Kemudian para mahasiswa itu oleh para dosen dibimbing termasuk dalam menggunakan laboratorium..
Sedangkan mahasiswa FKUY ikut IIMO sebagai ajang mengasah keilmuan, menambah wawasan,latih kompetensi. “ Tentunya lebih penting lagi membina persahabatan,” tutup dokter Citra.
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), salah satu peserta menjadi juara umum olimpiade XIII, Aileen Aisyah Maulida menyatakan olimpiade di Universitas Yarsi lebih baik dibandingkan kegiatan kampus sebelumnya.
Kampus Yarsi gedungnya bagus sekali seperti hotel dan modern. Beda dengan FKUnair peninggalan zaman Belanda lebih pada Heritage. “Panitia dari Yarsi Ramah dan komunikatif,” seru Aileen mahasiswi semester tujuh.
Sedang Jovanda Atha Alodia Aji juga dari FK UNAIR semester 7 menambahkan, IIOM di Yarsi pelaksanaannya tepat waktu, tidak ada yang molor.
Juri betul-betul sesuai bidang atau ahlinya, sehingga nilai yang dihasilkannya objektif, tidak seperti tahun sebelumnya. Karena ada juri yang tidak sesuai keahliannya.
“Pokoknya sambutannya dari Universitas Yarsi kepada peserta lebih baik. Jika ada masalah langsung diberikan solusi,” ujar Jovanda
Aileen dan Jovanda menyatakan, olimpiade di Yarsi sukses dan lebih nyaman dibandingkan sebelumnya.“ Semoga Universitas Yarsi lebih maju”doa mahasiswi FK UNAIR (usman)