Plt. Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan ,Dr. Dhahana Putra mengucapkan terima kasih kepada Universitas Yarsi atas diberi kepercayaan membimbing teknis (bimtek) Legal Drafting kepada para mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Yarsi(FHUY).
“Bimtek ini bagian fungsi Direktorat PP memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa ” tuturnya, saat tandatangan kerjasama Legal Drafting atara FHUY dengan Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan (Direktorat PP )Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Lebih lanjut Doktor Dhahana menyatakan, program bimtek Legal Drafting sangat baik. Mahasiswa FHUY akan bisa banyak menggali pengetahuan dan nantinya menjadi bekal setelah lulus.
Selain itu , hasil pelatihan ini mahasiswa juga akan paham suatu peraturan perundang undangan dan UU didalamnya berisi aspek substasi dan proseduralnya serta informasi teknis. “Dari informasi teknis inilah terkadang menjadi cela, sehingga ada pengajuan keMahkamah Konstitusi(MK) dan Mahkamah Agung (MA) dari masyarakat.”terangnya
“Pada kesempatan kami memberikan kesempatan mahasiswa FHUY bila ingin praktek kerja, dan magang di Ditjen PP Kemenkumham ”tawarnya.
Tidak itu saja, Direktorat PP dalam kesempatan tertentu akan mengajak dan memberikan kesempatan mahasiswa FHUY hadir saat uji materi ke MK, MA dan saat ada pembahasan ke DPR .” Sehingga nantinya mahasiswa FHUY akan kaya pengetahuan dan pengalaman langsung,” ujar Doktor Dhahana.
Sementara itu mahasiswi semester 7 FHUY, Aulia Difa Insani Putri mengucapkan terima kasih pada Direktorat PP atas kepercayaannya dan menyatakan, siap mengikuti pelatihan ini.
Ditambahkan Aulia, sebagai mahasiswi, saya ingin membekali diri dengan ilmu , cara befikir dan berargumentasi dengan baik tanpa meninggalkan sopan santun. hingga akhirnya menjadi personal yang berkualitas. “Saya senang bisa ikut pelatihan Legal Drafting,”tegas Aulia
Menurut mahasiswi semester 7 FHUY ,selama kegiatan ini mencatat beberapa hal mencerahkan, seperti, belajar hierarki perundang undangan, struktur pembentukan undang-undang(UU), dan landasan formil pembentukan UU.
Kemudian landasan materiil pembentukan UU, proses penggarapan UU secara nyata, dan mengetahui sebuah peraturan dibentuk harus dapat dipahami oleh seluruh masyarakat tidak hanya cukup pada sang pembentuknya saja., lalu kesiapan menjadi personal yang dapat meneruskan legal drafter di Indonesia
Sedangkan manfaat saya dapati, mengetahui cara pembentukan UU langsung. Menambah wawasan seorang jadi seorang legal drafter memiliki tanggung jawab besar karena pada akhirnya yang dibuat apabila disahkan maka menjadi tonggak bagi ketertiban sebuah negara.
Begitu juga belajar menyadari salah satu prospek dalam ilmu hukum tidaklah sekedar lawyer, jaksa, ataupun hakim, namun ada tokoh penting lain nya yaitu menjadi seorang perancang peraturan perundang undangan.
Terkait kesempatan diberikan Direktorat PP bisa ikut di MK, MA dan DPR saat dengar pendapat, Aulia siap mengikuti dan mengimplementasikan serta ujungnya menunjang menjadi mahasiswa berkualitas, bisa berkontribusi dalam pembangunan hukum jadi bagian dari tunas-tunas muda unggul,
Ade Nia Apriyani, mahasiswi semester 7 FHUY menambahkan, jujur saja sangat senang mendengar dirjen PP Kemenkumham ingin mengajak mahasiwa FHUY ke MK, MA dan DPR.
Menurut Ade hadir ke MK bukan sembarangan orang bisa masuk ke MK. Saya akan banyak belajar dan melihat langsung ruangan ruangan seorang legal drafting, bagaimana prosesnya. “Moment ini akan jadi pengalaman berharga saya bertemu orang orang cerdas dan kemungkinan bisa langsung bertanya,” seru Ade Nia
Saya akan selalu ingat pesan Rektor Universitas Yarsi dan Dekan FHUY, tidak akan menyia-yiakan kesempatan emas dalam forum penting ini.
Esensi pelatihan legal drafting ini pada hakikatnya mengembangkan kompetensi SDM lulusan FHUY. Terima Kasih Direktorat PP memberikan kepercayaan kepada Universitas Yarsi. “Saya mahasiswa FHUY berkomitmen menjadi terdepan bagian dari tunas-tunas muda bangsa unggul,” tutup Ade Nia. (usman)