Presiden Joko Widodo dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden (yang diberikan berbagai media)
menyoroti ranking Indonesia yang jauh tertinggal dalam sektor pendidikan dan kesehatan bila mengacu data institute for Management Development (IMD) World Competitiveness. Padahal, secara keseluruhan level daya saing Indonesia dengan negara lain meningkat ke peringkat ke-27 dari semula 34.
Sehubungan pernyataan Presiden itu maka jelas perlu ada perbaikan dgn secara nyata menitik beratkan pada promotif preventif, yang sedikitnya meliputi lima aspek.
Pertama, harus sama pentingnya membangun Puskesmas di Desa dengan membangun RS tingkat internasional di kota besar.
Ke dua, harus pula sama pentingnya tersedianya petugas sanitasi di desa atau penyuluh kesehatan desa dengan adanya dokter SubSpesialis di RS rujukan,
Ke tiga, harus disadari bahwa sama pentingnya membangun taman dan tempat olahraga masyarakat dan menjadikan udara kira sedikit polusi, dengan membangun fasilitas kesehatan.
Ke empat, membangun jamban serta air bersih di desa sama pentingnya dengan menyediakan alat kesehatan amat canggih di RS kota besar.
Ke lima perlu ada konsep pembangunan berwawasan kesehatan yang artinya semua kegiatan pembangunan harus memperhatikan aspek dan dampak kesehatan masyarakat yang luas dgn titik berat mencegah serta membuat masyarakat tetap sehat daripada mengobati orang sakit.
Dalam konsep derajat kesehatan suatu bangsa maka membuat masyarakat yang sehat menjadi tetap sehat dan produktif adalah sama pentingnya (bahkan mungkin lebih penting) daripada hanya semata-mata mengobati mereka yang sudah jatuh sakit.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI