Usaha mikro kecil menengah (UMKM) punya agility lebih tinggi dibandingkan dengan bisnis besar. UMKM memang paling cepat terjerembab krisis, namun juga paling cepat bangkit dan menemukan aneka peluang baru di tengah krisis.
UMKM juga butuh dukungan berbagai pihak. Diperlukan aksi kolektif untuk terus mendukung UMKM.
PT. Angkasa Pura II (AP II) sebagai pengelola bandara memiliki kelebihan untuk turut mengembangkan UMKM dalam hal pemasaran produk dan program pendukung lainnya.
Bandara merupakan pintu gerbang negara dan juga penghubung konektivitas daerah di seluruh Indonesia. Selain itu bandara jadi tempat banyak pihak berinteraksi, sehingga memiliki potensi pasar sangat besar seiring tingginya pergerakan penumpang di bandara.
AP II menyiapkan Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia sebagai pendukung pengembangan UMKM.
President Director(Presdir) PT.Angkasa Pura II, Dr.Ir.Muhammad Awaluddin, MBA menyatakan hal itu kepada Usman dari Kabar Yarsi,kemarin
Wawancara dengan Presdir AP II berkaitan perhatian AP II pada UMKM dan ulang tahun AP II ke-39 .
Pak Awal , panggilan akrab Presdir AP II menambahkan,tahun ini, Bandara Soekarno-Hatta membuka Gerai Nusantaran di Terminal 3 sebagai tempat promosi produk UMKM dari 17 provinsi secara gratis.
Menurut Alumnus Master European University,Antwerpen-Belgia ,UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyerap banyak tenaga kerja. Pengembangan UMKM harus terus dapat dukungan secara holistik sehingga dapat semakin berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia.
Kini salah satu dukungan dibutuhkan UMKM adalah teknologi guna mendorong digitalisasi UMKM dan menjadi bagian dari ekonomi digital.
“ Lewat digitalisasi, UMKM dapat mengakselerasi pertumbuhan dengan mengakses pasar lebih luas, hingga ke internasional,”ujar Pak Awal.
Doktor Awaluddin memberikan Apresiasi kepada Universitas Yarsi telah menjalankan pendidikan kewirausahaan.
Dikatakannya, mengajarkan ilmu kewirausahaan di perguruan tinggi sebagai bekal pengetahuan, kemampuan dan kapabilitas kepada mahasiswa dalam berwirausaha. “Pendidikan kewirausahaan juga dapat mendorong mahasiswa berani memulai usaha sendiri,” serunya
Pak Awal menambahkan, terwujudnya kesejahteraan lewat UMKM butuh kontribusi dan dukungan seluruh pihak dan secara holistik, termasuk dari kalangan akademisi. Mahasiswa Yarsi dapat menjalankan perannya terjun langsung mendukung ekonomi masyarakat dengan mendorong munculnya wirausaha baru, serta membantu UMKM beralih.memperluas pasar ke ranah digital.
Berhubungan industri transportasi udara. Dikatakannya, mahasiswa Yarsi bagian dari kalangan akademisi punya peran penting mendorong pemulihan industri transportasi udara kembali ke kondisi sebelum pandemi dan kemudian melewati level pertumbuhan.
Sektor penerbangan nasional membutuhkan banyak masukan, dari kalangan akademisi dari berbagai sisi meningkatkan aspek operasional, pelayanan dan bisnis.
Melalui ilmu di universitas, mahasiswa Yarsi dapat memberikan masukan inovatif dan kreatif serta dapat diimplementasikan.
Alumnus Doctoral Universitas Padjajaran mengutarakan, kini AP II berusia 39 tahun. Punya tema, Regrowing To The Next Journey sebagai upaya dalam mencapai level pertumbuhan semakin tinggi lagi di tengah periode pemulihan pasca-pandemi Covid-19, sekaligus berkontribusi dalam mengembalikan kejayaan industri penerbangan dan pariwisata.
AP II tentunya tidak bisa sendiri mencapai semua itu melainkan harus memperkuat kolaborasi dengan maskapai, ground handling, AirNav Indonesia, TNI, Polri, dan stakeholder lainnya. Di samping itu, AP II juga sangat berterima kasih atas dukungan penuh dari Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan.
Tahun 2023 merupakan momentum tepat mengembalikan kejayaan industri penerbangan dan pariwisata yang sekitar 3 tahun terakhir menghadapi tantangan Covid-19, sejalan dengan status pandemi telah dicabut pemerintah Juni 2023.
Seiring membaiknya kondisi di tengah pandemi pada 2022, AP II berupaya untuk kembali melakukan optimalisasi dari bisnis, operasional bandara dan pelayanan bandara melalui tiga program yakni, Recovery berupa penataan,penyesuaian dan meraih peluang agar dapat memaksimalkan momentum dalam meraih target.
Rebound, program menjaga kebangkitan berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya. Regain, untuk meraih kembali bisnis termasuk lalu lintas penerbangan
Implementasi dari ketiga program tersebut antara lain pengaktifan kembali rute penerbangan sempat ditutup di tengah pandemi, lalu meningkatkan frekwensi penerbangan di rute eksisting, dan membuka rute-rute baru.
Berkat dukungan seluruh stakeholder dan regulator, bandara AP II berhasil menjalankan ketiga program tersebut. Hasilnya, jumlah penumpang di 20 bandara AP II secara kumulatif pada 2022 mencapai sekitar 62 juta penumpang.
Tahun ini,AP II menargetkan jumlah penumpang 76,65 juta atau merefleksikan sekitar 85% rasio pemulihan (recovery rate) dari 2019 sebelum adanya pandemi Covid-19 sebanyak 90,77 juta penumpang.
AP II berharap Universitas Yarsi dapat turut mendukung pengembangan bandara, termasuk menjadikan bandara sebagai penggerak perekonomian UMKM.
Semoga di usia ke-56, seluruh civitas academica Universitas Yarsi terus berkarya mendukung kemajuan bangsa.(usman)